Batu Batu Kecil

Segala sesuatu ada masanya, untuk apapun dibawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam , ada waktu untuk mencabut yang ditanam. Ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan. Ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun. Ada wktu menangis, ada waktu untuk tertawa. Ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari. Ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu. Ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk. Ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi. Ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang. Ada waktu untuk merobek,ada waktu untuk menjahit. Ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara. Ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci. Ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. (Ecclesiates Poems)
Hidup ini banyak variasinya. Kadang kita susah, kadang kita senang. Orang orang bijaksana mengerti bahwa tak ada yang kekal dan pasti dibumi ini.The Certainty Of The Uncertainty, Is the Uncertainty itself. (Yang pasti dari ketidak pastian, adalah ketidakpastian itu sendiri). Karena semua yang ada dibawah matahari kita ini, ada masanya. Karena itu jika Anda bersedih, janganlah berduka berlebihan. Jika Anda gembira, jangan terlalu melebilebihkan kegembiraan itu. Terimalah semua duka dan bahagia itu apa adanya, tenang dan sewimbang. Karena tak ada duka yang berlangsung selamanya, dan tak ada pesta gembira yang tak pernah usai. Prinsip sikap seimbang seperti iyulah yang akan membawa adnda pada hikmat dan kebijaksanaan yang mendalam dan membuat anda mampu menghadapi tekanan-tekanan kehidupan.
Coba anda ingat kembali, apakan ada maslah yang berat yang anda alami satu tahun yang lalu??? Apakah maslah itu ada saat ini??? Saya yakin mayoritas anda akan menjawab TIDAK!!! Maslah yang anda alami satu tahun yang lalu, mungkin sudah anda lupakan saat ini. Memang kadang TUHAN ijinkan maslah datang dalam hidup untuk menguji kita. Bukankah seorang anak yang ingin menjadi sarjana, harus lulus Sekolah Dasar dan Menengahdulu? Namun banyak sekali maslah yang justru datang karena kita buat sendiri. Pacaran-pacaran sendiri, hamil-hamil sendiri, putus-putus sendiri, bunuh diri-bunuh diri sendiri, see? investasi-investasi sendiri, rugi-rugi sendiri, stress-stress sendiri, Nah? Kawin-kawin sendiri, nyeleweng-nyeleweng sendiri, cerai-cerai sendiri, iya toh? Semua maslah itu datang karena ulah sendiri. Jadi jangan menyalahkan setan terus, hehehhe kasian setannya. Apalagi menyalahkan TUHAN, gak ada hubungannya euy.....coba dech direnungkan sejenak dan dipisahkan antara masalah apa yang datang karena keinginan dan ulah kita, dan masalah yang datang diluar kuasa kita.
Ada satu cerita bagus untuk kita renungkan. Seorang pekerja proyek bangunan memanjat keatas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada dibawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja. Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada dibawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam itu didepan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekeja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua sama saja. Tiba-tiba ia mendapat ide, ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya kearah orang itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya itu menengadah keatas? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.
TUHAN kadang menggunakan "batu-batu kecil" cobaan-cobaan dan ujian untuk membuat kita menengadah kepadaNya. seringkali Tuhan melimpahi kita dengan berkat dan rahmatNya, tetap itu tidak cukup untuk mebuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Tuhan sering menjatuhkan "batu-batu kecil" kepada kita.
Mudah-mudahan dengan cerita ini kita menjadi manusia yang selalu intorspeksi diri.